Sejak beberapa tahun belakangan, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Palembang atau Indonesia Port Corporation (IPC) Palembang terus berbenah. Salah satu proyek strategis yang dilakukan oleh IPC adalah mengembangkan pembangunan Pelabuhan Sungai Lais Palembang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Selatan. Pelabuhan Sungai Lais Palembang berlokasi di tepi Sungai Musi dengan jarak tempuh dari Pelabuhan Boom Baru Palembang sekitar 10 km saja. Memiliki total luas lahan sebesar 200 Ha, Pelabuhan Sungai Lais Palembang sangatlah strategis untuk terus dikembangkan untuk sejumlah sektor, di mana sebelumnya hanya difungsikan untuk melayani kapal-kapal tradisional untuk angkutan pangan ataupun angkutan material bangunan untuk dikirim ke pelosok daerah. Meskipun Pelabuhan Sungai Lais Palembang belum seramai Pelabuhan Boom Baru yang difungsikan sebagai pusat bongkar muat sejak beberapa puluh tahun lalu, namun terdapat potensi besar untuk menjadikan pelabuhan ini sebagai yang terbesar ke-2 di Kota Palembang, utamanya karena Pelabuhan Boom Baru kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk dikembangkan karena keterbatasan lahan. Sebagai upaya untuk mewujudkan program pemerintah pusat untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, IPC berkomitmen penuh untuk terus mengembangkan Pelabuhan Sungai Lais. Adapun, program-program yang digarap pada proyek ini diantaranya adalah pembangunan dermaga jetty dengan spesifikasi trestle sepanjang 50 meter sehingga dapat menampung kapal pengangkut curah cair dan kering berkapasitas hingga 5.000 ton/meter kubik. Selain itu, IPC pun terus memperbaiki akses menuju Pelabuhan Sungai Lais melalui peluasan dan penguatan jalan sehingga dapat dilalui oleh truk dengan tonase 20 ton ke atas, termasuk instalasi penerangan dan kamera CCTV di sejumlah titik strategis sehingga semua kegiatan operasional dapat dilakukan secara lancar baik siang ataupun malam hari. Tentu saja, diharapkan bahwa pengembangan Pelabuhan Sungai Lais Palembang dapat berjalan secara lancar tanpa kendala supaya dapat mempengaruhi roda perekonomian di Provinsi Sumatera Selatan, khususnya di Kota Palembang.